Senin, 11 September 2017

Good afternoon Akulhocuek


http://www.thenextlevelblog.com/indonesia-visa.php?ring=sr2z82d7t2nxd


;-)

Rizal

Jumat, 25 Mei 2012

Shohibu baiti

Shohibu baiti… Ya shohibu baiti…
Tuan rumahku… Wahai tuan rumah(ku)

Imamu hayatii… Ya Imamu hayati…
Pemimpin hidupku… Wahai pemimpin hidupku

Mursyidu imanii… Anta syamsu qolbiy…
Penuntun imanku… Engkau (cahaya) mentari hatiku

Qomaru fuadi… Ya qurratu ‘aini…
Rembulan jiwaku… Wahai penyejuk mataku

Syafi’u nashibiy… Ya maula jihadiy…
Penolong (dari) beban(berat)ku… Wahai muara perjuanganku

Ufuqu Syauqi… Ya baabu akhirati…
Cakrawala rinduku… Wahai pintu keabadianku

All I want, all I need, all I have, had gone.. why do I have to stand?

dan
ketika kamu menemukan kenyamananmu
ketika kamu merasa dipedulikan sungguh-sungguh
ketika namamu selalu disebut dalam doa dan harapan
ketika kamu merasa terlayani dengan baik
ketika kamu diposisikan di atas segala-galanya
ketika kamu bisa tersenyum dan tertawa lepas
ketika kamu merasa tak ada beban lagi
ketika kamu merasa itu adalah segalanya bagimu oleh semua itu
ingatlah..
aku pernah melakukannya untukmu dan melebihi semua itu
untukmu..
hanya untukmu..

Selasa, 13 Juli 2010

Mungkin Elang itu tak akan pernah ada

"quoted from piece of my memories of you"

Ps:
Jika bahagia itu air mata, mungkin tak ada yang lebih menenangkan selain dekapan bahumu..

dan jika kesedihan itu adalah tawa, sepertinya tak ada yang lebih menyedihkan ketika aku tertawa sendirian..

Rabu, 31 Maret 2010

GILA

...
aku mulai nyaman,

berbicara pada dinding kamar..
aku tak kan tenang,
bila sehatku datang..
(Ketidak Warasan Padaku - Sheila on 7)

Pernah melihat orang gila? atau kah pernah menjadi orang gila?
Mereka itu gila menurut pandangan kita sendiri, dengan teori-teori dan kesimpulan dari dunia kita sendiri yang menurut kita semua waras. Pernah kah kita semua mencoba masuk ke "lingkungan mereka", pernahkah kita semua berpikir dengan "pola pikir" mereka". Bisa saja kita semua lah yang "gila" dihadapan mereka, karena mereka bisa benar-benar bahagia menikmati hidup mereka, dengan teori mereka mungkin lebih baik teman khayalan lah yang bisa menemani dia tanpa kepalsuan dari pada kita semua. Baginya uang, penampilan, status, kedudukan, dan pengakuan bukanlah hal yang penting. Baginya mungkin yang terpenting adalah bagaimana dia bisa menikmati hidup tanpa kegelisahan, kebencian, dan kemunafikan. Mungkin mereka tertawakan adalah dunia kita dengan drama-drama munafik yang kita buat sehari-hari.

Duh gusti kasihan orang-orang waras itu, mereka sudah menjadi gila hanya untuk memenuhi nafsu dan ambisi mereka.(by orang gila)

Selasa, 30 Maret 2010

Because Everything About You is so Easy to Love

Everytime.. I fight back the urge
to text you, or to call you..
telling myself if you wanted to,
you would

akhir-akhir ini.. aku bener-bener ga tau lagi entah siapa diriku, apa tujuanku, dan kemana langkahku.
I really being in a deepest condition. Right here.. right now..
Terkait dengan semua apa yang telah kujalani, apa yang selama ini kuyakini, dan apa yang baru saja aku lakukan.
Semua berkecamuk di palung otak-ku. Untukmu yang olehku ternyata kamu benar-benar tersiksa karenaku, I really really sorry..
Harusnya determinasi dari hipotesaku kemarin dapat memberiku resultan kedamaian dan ketenangan kalbuku.
Sepertinya apa yang benar-benar kutakutkan untuk kehilangan benar-benar terjadi.
yah.. memang seharusnya ungkapan itu tidak perlu ku teriakkan.
Harusnya cukup menjadi bagian dari hiasan dinding hatiku seperti masa-masa sebelumnya, walaupun sudah terlalu banyak hiasan tentangmu di dinding itu..
malah sepertinya sudah berserakan di lantai lantaran tidak ada ruang tersisa lagi untuk menggantungnya.

there's nothing in the world matters right now, except I love you..
you mean everthing for me, without you.. I'm nothing..

Senin, 29 Maret 2010

Dewasa

Menjadi tua itu pasti
menjadi dewasa itu pilihan

Sungguh sebuah perumpaan hampir kita semua mengamininya. Kalo ga percaya searching aja dengan keyword "definisi dewasa" atau "dewasa adalah". Beberapa artikel yang saya baca, kedewasaan itu adalah dilihat dari bagaimana seseorang berpikir, menghadapi masalah, bagaimana ia berjiwa besar, open mind, pengendalian emosi, dan lain sebagainya yang intinya adalah bagaimana cara kita menyikapi sesuatu yang terjadi.
Semakin tua seseorang harusnya faktor-faktor diatas semakin dapat diperolehnya seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup, tingkat kesejahteraan, pendidikan, dan karakter lingkungan yang membentuknya.

Kalo memang dewasa itu pilihan.. maka pilihan itu sungguh sangat sulit bagiku.
Apakah menjadi dewasa dengan mengingkari hati nurani menjadi pilihan yang tepat?
Apakah menjadi dewasa dengan menipu diri sendiri menjadi pilihan yang bijak?
Bukankah seorang anak dengan kekanak-kanakannya bisa menjadi sebuah kebahagiaan tatkala dia benar-benar bisa menikmati hidupnya?
bagiku.. dewasa atau tidak bukanlah hal yang terlalu penting kalo itu dengan parameter-parameter norma dan logika yang selama ini menjadi patokan semua orang..

aku yo aku cuk, lapo aku kok koyok ngene duduk urusanmu, urusono dunyomu dewe kono lho --> sebuah ungkapan tidak dewasa menurut kita, tapi melegakan buatku..